Jejak Digital
Jejak digital. Tak beda dengan jejak saat kalian berjalan di pasir berlumpur. Selalu ada tapak yang ditinggalkan, sehingga yang lain dapat mengikuti kemana anda berjalan. Dalam dunia digital, jejak digital ini bersifat pasif dan aktif. Namun yang kemudian berbeda dengan jejak kalian di pasir berlumpur adalah jejak kalian di internet itu tidak pernah dihapuskan, dapat dicari, dan dapat dibagikan lagi oleh beragam pihak.
Pew Internet (pdf) pernah menuliskan tentang bagaimana identitas online dan digital footprint. Riset tersebut menyebutkan masih banyak yang belum mempedulikan jejak digital mereka. Walaupun demikian, jejak digital dapat dibangun untuk menjadi sebuah performa personal di jaman digital kali ini.
“Kenapa muncul iklan ini? Kenapa muncul halaman ini?” ujar seorang kawan saat itu. Disadari atau tidak, apa yang ditampilkan oleh situs-situs itu, sebagian besar adalah akibat perilaku kita dalam berselancar di browser, yang juga saat ini dicatat oleh media sosial kita.
Ketidaktahuan terhadap perekaman oleh beragam situs, utamanya media sosial, menjadikan kita cenderung menganggap tak ada yang tahu bagaimana perilaku online kita. Padahal, beragam media sosial dengan serta merta mencatatkan apa yang diakses, apa yang disukai, bahkan apa yang dilihat. Dan kita cenderung mengabaikannya.
Cobalah memasang tambahan Lightbeam di browser Firefox anda. Maka kita akan bertemu dengan puluhan, bahkan ratusan situs yang memantau perilaku online kita. Disadari atau tidak, kita sebenarnya sangat diawasi selama berhubungan dengan internet, dan sebagian besar dilakukan oleh media sosial yang digunakan.
Maka pun, janganlah menyalahkan kawan, bila tetiba di layar media sosial kita ataupun email kita, tetiba bermunculan iklan-iklan dewasa ataupun iklan-iklan permainan. Karena mereka mencatat perilaku anda, dan mengirimkan iklan yang sesuai dengan perilaku anda. Pun terhadap email yang berdatangan, terkadang hanya karena keingintahuan kita terhadap tautan yang dikirimkan ke kita, karena tautan tersebut disertai dengan gambar-gambar yang mengundang kita untuk menekan tombolnya.
Reputasi online sangatlah bergantung pada perilaku digital. Reputasi kita di internet juga akan tercatat dalam jangka panjang, dan bahkan tidak mungkin dihapuskan. Ketika kemudian ingin membangun performa yang berbeda, membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengubahnya. Sehingga menjadi penting, ketika telah menyakini internet sebagai wadah untuk membangun personal branding, maka pastikan apa yang dibagikan di dunia digital adalah sesuai dengan brand yang ingin anda bangun. Karenanya… marilah bangun dari ketiduran ! #huray
Leave a Reply