otak kelapa
semakin meninggi, pepohonan kelapa itu semakin bergoyang, walau tak jua tetiba merunduk menyentuh tanah. akar-akarnya semakin tua akan semakin merapuhkan. hingga pada waktunya tak lagi sekadar merunduk, namun terjerembab membeku di sela pasir yang menghangatkan. Entah mengapa belakangan saya sudah tidak tertarik lagi untuk menguraikan mimpi-imaji yang selama ini terbangun. Tentang sebuah pusat pembelajaran yang

bank nyampah
Pada satu waktu, saya berkesempatan berkunjung ke sebuah sekolah yang beradiwiyata. Dengan bangga siswanya menjelaskan tentang bagaimana lingkungan sekolahnya yang semakin rimbun, bersih, sampah terpilah, dan terjauh dari urusan genangan air. Dan ketika berada di depan sebuah ruang yang mereka sebut bank sampah, saya bertanya ke mereka “untuk apa bank sampah?“. “Supaya siswa mulai peduli