Banjir #Samarinda dan pondasi keilmuan banjir
Setelah datangnya curah hujan yang tak biasa, yang mengakibatkan meningkatnya aliran air permukaan pada beberapa wilayah kota Samarinda, maka sebagian dari pelayan publik sudah menyatakan ketidaksanggupannya untuk memberikan jawaban atas situasi tersebut. Pun ragam tanggapan diberikan hanya menjadi sebuah etalase bagi sebuah upaya yang seolah ingin menyelesaikan banjir. Pada sebuah ruang, di pusat pelayan publik
Banjir itu bukan urusan sampah !
“Makanya, ikam pang buang sampah sebarangan, banjir kalo jadinya” Begitulah ungkapan yang paling kerap didengar dan dibaca ketika banjir merata di sebagian wilayah kota #Samarinda. Pun sekarang ditambah juga dengan sambatan, “Ikam hanyar kah di Samarinda?” Ada proses pelepasan tanggung jawab negara, dalam hal ini Pemerintah Kota, ketika dua kalimat tadi menjadi viral dalam menjawab
#BanjirSmr Bukan Urusan Sampah
Kejadian banjir besar yang berulang di Samarinda, bukanlah urusan Sampah. Ketika menempatkan urusan banjir sebagai urusan sampah, maka kesalahan lalu ditimpakan ke warga. rekomendasi saia sejak tahun 2000 nggak dipakai juga… bahkan ketika rekomendasi itu diplagiasi oleh seorang dosen pun, juga nggak berdampak apa-apa… dan ada yang janji untuk mempertemukan dengan ketua bappeda, ternyata haox