Month: November 2016

#BanjirSmr Bukan Urusan Sampah

Kejadian banjir besar yang berulang di Samarinda, bukanlah urusan Sampah. Ketika menempatkan urusan banjir sebagai urusan sampah, maka kesalahan lalu ditimpakan ke warga. rekomendasi saia sejak tahun 2000 nggak dipakai juga… bahkan ketika rekomendasi itu diplagiasi oleh seorang dosen pun, juga nggak berdampak apa-apa… dan ada yang janji untuk mempertemukan dengan ketua bappeda, ternyata haox Read More

belajar membelajarkan

“Apakah diperbolehkan mereka menggunakan gadget dan laptop selama di kelas?” Bisa jadi jawabnya adalah tidak, karena dipandang dengan adanya gadget dan laptop di depan, maka laman-laman media sosial atau permainan digital-lah yang diperhatikan. Pembelajar selalu dipandang negatif, karena bisa jadi generasi pengajar adalah generasi yang negatif. Ketika dahulu dalam riwayat belajarnya melakukan tindakan abai terhadap Read More

celoteh twitter

cara mikir

Sebuah ungkapan di linimasa mengungkapkan bahwa kemampuan negeri ini menghasilkan programer berkualitas masih sangat rendah. Lalu kemudian, ranah pendidikan tinggilah yang patut disalahkan. Tak salah memang, apalagi bila membaca tulisan pembelajaran Kang Onno tentang bagaimana membelajarkan dengan pola baru. Namun, sebenarnya tak juga salah pendidikan tinggi, karena pembelajaran cara berpikir komputasi, tak pernah dilakukan sejak Read More

Terang Benderang

Frase ini lebih kerap muncul. Sejak beragam kasus yang berselabut kabut dimaknakan sebagai telah terang benderang. Lalu seolah semua usai. Laku kata, yang berkelebatan dalam ragam kanal, pun hanya menjadi seliweran yang tak menuntaskan. Berdiri di barisan terdepan untuk kemudian berujar, “saialah kebenaran”, yang bisa saja hanya sekadar kebetulan. Aroma kertas uang semerbak. Menambah semangat Read More

Skenario

“Kok bisa cepat pemberitaannya? Pasti sudah diskenariokan.” Demikian ujaran di beragam kanal sosial media, merespon pemberitaan media mainstream terkait sebuah peristiwa. Seolah ada sutradara yang sedang nelaksanakan skenario, dan aktor-aktor yang hanya memainkan perannya. Ini jaman sosial media. Terkadang pun saia mengujarkan, “Belum kejadian saja, sudah ada yang mengunggah informasinya.” Karena memang saat ini setiap Read More

1 2