Runtuhnya Mimbar Akademik
Satu semester terakhir ini, saia telah kehilangan jiwa untuk membelajar. Pada semester ini, saia sudah gagal untuk melakonkan peran sebagai dosen yang harusnya mampu membongkar cakrawala berpikir para siswa yang sedang transisi menjadi mahasiswa, agar tak jadi siswa-maha. Saia telah gagal memaknai bisnis pendidikan, sehingga berharap bisa lebih fokus untuk mendirikan pendidikan tinggi bersama dengan
Tanpa Ide, Musnahlah Kehidupan !
Sudah benar, bahwa bertindak adalah wujud nyata dari sebuah perubahan. Walau sedikit, akan ada perubahan. Lalu kemudian mulai menggemakan, tak terlalu penting ide, tak terlalu penting bicara, dan tak terlalu penting diskusi. Semua dapat dijalankan, dengan bertindak. Akhirnya, para pelayan publik pun mulai mengambil peran, dan melupakan kewenangan yang melekat padanya. Dengan dalih tak ada
#AntiHaox
Hoax mulai menggerakan massa yang anti kepadanya. Membangun gerakan, mengumpulkan dukungan, akhirnya terbangunlah sebuah model bisnis baru. Hoax seakan-akan telah memberangus kesadaran kritis setiap anak bangsa. Pun sebenarnya, proses penghancuran cara pikir itu telah dilakukan oleh sistem pendidikan nasional. Hoax atau berita palsu bukanlah barang baru. Ada banyak kejadian yang kemudian mempengaruhi perjalanan peradaban,
Menyuruk Kota Cerdas
“Sulitlah dalam dua puluh tahun lagi, smart city akan terwujud,” begitu ujarnya. Mewujudkan kota cerdas, bukanlah semata membuat sebuah aplikasi, lalu selesai. Kota cerdas dibangun atas pilar-pilarnya, yang kemudian memanfaatkan teknologi informasi sebagai pemercepat dan penguatnya. Jadi, teknologi informasi adalah kendaraan menuju, bukan merupakan tujuan akhir kota cerdas. Di tengah situasi defisit anggaran negara, kreativitas
#SaveKunti
Kerap secara sederhana melakukan ‘penistaan’ terhadap kemampuan dan kapasitas sesuatu. Dan proses ini memerlukan energi yang tidak sedikit. Melakukan observasi, analisis, mencari pembanding, merekonstruksi dan kemudian membangun konklusi. Lalu kemudian mulailah mengungkapkan sisi berbeda pada titik ‘refleksi’ yang dapat melemahkan. Akhirnya, seulas senyum memendar dengan sebuah kebahagiaan semu. Apresiasi. Sebuah kata yang sangat sukar dimaknakan