#AntiHaox
Hoax mulai menggerakan massa yang anti kepadanya. Membangun gerakan, mengumpulkan dukungan, akhirnya terbangunlah sebuah model bisnis baru. Hoax seakan-akan telah memberangus kesadaran kritis setiap anak bangsa. Pun sebenarnya, proses penghancuran cara pikir itu telah dilakukan oleh sistem pendidikan nasional.
Hoax atau berita palsu bukanlah barang baru. Ada banyak kejadian yang kemudian mempengaruhi perjalanan peradaban, hanya karena kabar yang dibangun. Dalam era limpahan informasi di peradaban generasi Z menuju generasi alpha ini, harusnya proses yang dibangun bukanlah lagi semata untuk menunggu proses verifikasi yang dilakukan oleh pihak lain, yang bisa saja dan sangat mungkin proses verifikasi dan validasinya juga tidak membenarkan.
Data dan informasi sangat bergantung pada penyebarnya. Integritas pemberi data dan informasi, menjadi sebuah hal sendiri yang perlu dibangun kepercayaan atasnya. Makapun, metadata menjadi sebuah alat sederhana untuk kemudian menelusurkan data. CIA data menjadi penting sebagai penting untuk memastikan keyakinan terhadap informasi.
Dari sisi pengguna, maka penting dikuatkan model berpikir dan metodologi belajarnya. Proses penyuapan yang terjadi pada proses pembelajaran nasional hingga saat ini, adalah sebuah proses terstruktur dan sistematis, untuk kemudian mematikan kesadaran sosial kolektif. Ada modal yang bermain di dalamnya. Sementara kelompok pengubahan, yang tak pernah merasa punya modal, lalu abai dan membiarkan proses ini berlangsung secara formal, dan terlalu bermasyuk dengan proses di jalanan. Lalu, apatah sudah terjadi pergeseran cara pandang secara signifikan?
Melakukan gerakan anti ataupun turn-back, bukanlah sebuah kesalahan. Namun energi pemerintah yang kemudian juga diarahkan kepadanya, dengan kondisi kabarnya defisit anggaran, hanya akan menimpakan tepung pada selapis pisang. Akan jauh lebh baik bilamana sistem pendidikan nasional dibongkar dan ditata ulang. Menghapuskan ujian nasional sebagai syarat kelulusan, mengubah metodologi pembelajaran, memperbaiki sistem perekrutan guru dan dosen, membongkar ulang KKNI pendidikan tinggi kependidikan, hingga kemudian mengaudit anggaran pendidikan.
Mesin hoax akan terus bekerja. Mengikuti waktu dan mencari celah kesempitan. Peluang sekecil apapun akan ditarik, untuk kepentingan kelompok ataupun golongan. Sistem politik yang belum mampu membangun kecerdasarn politik, membutuhkan amputasi generasi. Dan menjadi penting untuk menata lagi dari generasi alpha dan beta. Abaikan saja generasi Z, Y, dan X. Biarkan mereka bergembira dengan caranya. Gitu deh.
Related
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Calendar
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 |
20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | 31 |
Archives
- January 2022
- October 2021
- June 2020
- October 2018
- May 2018
- February 2018
- January 2018
- December 2017
- November 2017
- October 2017
- July 2017
- June 2017
- May 2017
- April 2017
- March 2017
- February 2017
- January 2017
- December 2016
- November 2016
- October 2016
- August 2016
- July 2016
- June 2016
- May 2016
- April 2016
- March 2016
- February 2016
- January 2016
- October 2015
- September 2015
- July 2015
- June 2015
- May 2015
Leave a Reply