no blank spot
“Kaltim No Blank Spot 2018” begitulah slogan yang diletakkan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur dalam beragam acara yang mereka gelar. Di tahun 2015, sekitar 2 miliar rupiah disiapkan untuk membangun 9 tower telekomunikasi. Entah apakah kemudian target menghilangkan blank spot itu akan tercapai di tiga tahun mendatang, ataukah masih akan hanya menjadi
memaknakan kata pengharapan
Kamus Besar Bahasa Indonesia menuliskan, doa itu adalah permohonan (harapan, permintaan, pujian) kepada Tuhan. Namun bagi saya, doa itu lebih pada sebuah upaya meletakkan kata dan kalimat di dalam penggerak hari. Doa bukanlah sebuah pujian, doa bukanlah sebuah permintaan, doa bukanlah sebuah harapan. Doa hanyalah kata. Doa sekadar sebuah sugesti yang direkatkan agar kemudian tubuh
sekat belajar
“bisa jadi pemateri?” “bisa jadi narsum?” Sudah lama tak mendengar ini. Ketika ada kelompok yang ingin belajar, lalu mengambil pilihan untuk membuat sebuah acara berkumpul, dengan layar terang, penyorot lampu, dan tayangan kata dan gambar disajikan. Berharap akan ada pengetahuan yang dialirkan. Pola 1.9 dalam proses belajar. Sore ini saya berbicang via pesan singkat. Sama
Samarinda dan Kopi
Saya bukanlah seorang perasa kopi yang baik. Saya juga bukanlah seorang yang menjadikan meminum kopi sebagai sebuah aktivitas rutin harian. Hanya pada penyedia segelas kopi tertentu, saya akan meminumnya. Maka kemudian, tak terlalu cukup pengetahuan saya untuk mengulas bagaimana kopi itu memiliki rasa yang luar biasa. Kecuali memang, ketika lidah dan rongga mulut saya menyatakannya
para pembelajar
Entah mengapa. Hampir pada setiap ruang, saya selalu dipertemukan dengan para pembelajar. Mereka yang haus akan pengetahuan. Menjadi “Hacker” pada bidangnya. Mereka menjadi orang-orang yang penuh keceriaan dan semangat untuk bercerita tentang pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki. Saya menggunakan istilah hacker sebagai orang yang menjadi sangat ahli di bidangnya dan terus mendalami keilmuannya dengan