apa kabar koperasi digital – digicoop ?
keriuhan provider yang menjangkau wilayah terbatas akses internet, yang diluncurkan bersamaan Forum Air Dunia di Bali, mengingatkan pada gagasan lalu. pernah pada suatu waktu, Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) membentuk Koperasi Digital Indonesia Mandiri, atau kemudian diperkenalkan sebagai digicoop pertama di Indonesia. menggelar peningkatan tingkat kandungan dalam negeri dalam teknologi digital, dan semangat berkoperasi ataupun bergotong royong dalam menyediakan perangkat digital, bahkan satelit buatan anak negeri. dengan berawal iuran pokok tahunan 1,3 juta rupiah, lalu direduksi menjadi 300 ribu rupiah, berujung pada hilangnya produk ini, apalagi mimpi soal satelit. entah ada atau tidak dukungan dari kementerian, namun pada peluncuran produk ini, kementerian pun turut serta. tak perlu lagi membuka laman koperasidigital[dot]id yang sekarang sudah entah jadi apa, karena diblokir dengan sebab mengandungi konten yang diduga negatif.
sementara, kang Onno W Purbo menggiatkan kembali berbagi konten digital yang diharapkan bisa menjadi internet offline, sehingga membantu akses informasi kepada lebih banyak rakyat nusantara. pun kembali geliat RT/RW-net yang jumlahnya lebih dari 20 ribu bahkan 60 ribu pengelola. di saat penetrasi internet di nusantara terlihat baik, bahkan sangat baik. 78,19% penduduk telah mengakses internet pada tahun 2023 atau angka lain menyatakan 66,5%, dengan indeks kebebasan 49. Gen Z merupakan pengguna internet yang lebih banyak dibandingkan millenial. diperkirakan akan peak di tahun 2029. sementara satelit SATRIA-1 sudah mengangkasa, maka perlu didetailkan, seberapa besar pengaruhnya pada peningkatan kapasitas rakyat saat ini dengan teknologi digital?
koperasi, sebagai sebuah bentuk yang harusnya bisa memperkuat kebersamaan dalam mengembangkan sesuatu, masih menjadi tantangan dalam peradaban digital. Filipina yang juga mengembangkan digicoop, apakah merupakan model yang berkesesuaian dengan gagasan koperasidigital? atau kah neokoperasi yang disebut bersesuaian dengan peraturan menteri, dapat menjadi model? model-model lain yang mungkin juga sudah ada dan berkembang, namun masih belum banyak dikenal pun tersedia. namun, apakah kemudian ini difasilitasi oleh negara? entahlah…
mesh-networking dalam skala nusantara, sepertinya menjadi teknologi yang dapat dikembangkan secara bertahap di negeri ini. perpustakaan digital kang Onno, ditambah dengan jejaring koperasi, pun pada gerakan masyarakat sipil melalui sistem informasi desa, ataupun nama lain, serta banyak inisiatif yang berbasis dan bernama “kerakyatan”, dapat menjadi hub bagi pengembangan ini. ketidakpercayaan dalam membangun kebersamaan menjadi kunci kegagalan ragam model. sementara, teknologi sudah menyediakan kecukupannya. kapasitas manusia pengembang pun bukan tidak sedikit. hanya membutuhkan penyatuan cara pikir dan cara tindak yang masih membutuhkan pemotongan generasi.
perlu kembali menyadarkan bahwa nusantara ini adalah sumber bahan baku penting bagi bumi. pun nusantara ini menjadi pasar raksasa dalam penyerapan komoditi apapun, termasuk komoditi digital. manfaat bertebaran, namun kemudian tersedot ke luar nusantara. cara pikir perguruan tinggi, yang telah mengkomodifikasi gelar, bukan sebagai laboratorium pengetahuan dan teknologi, menjadikan generasi yang terbangun pun lebih pada generasi robot tanpa kecerdasan. pasar semu digital yang terbangun, dari sebagai penyedia iklan digital, pemasar digital ataupun penjual barang impor, akan runtuh dengan teknologi yang lebih baru pada waktunya. model ekonomi pancasila yang masih gagal dikembangkan, menjadi penggerek kerapuhan negeri. lalu, bagaimana merangkai ulang segala mimpi? mulailah dengan kembali tidur.
[masih belum selesai]
Related
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
aksi alam banjir banjirsmr belajar budaya bukadata cerita kota ekonomi enterpreneurship hutan ide informasi publik internet kampus kebebasan berekspresi keterbukaan informasi konservasi kopi kota cerdas mahakam media sosial mesin pencari musrenbang next pantjasila pendidikan permainan perubahan iklim pokemon politik praktik privasi PrivasiKita REDD safenet samarinda sampah smart city smartcity startup tambang teori UU ITE wirausaha
Leave a Reply