Apa Yang Bisa Dibanggakan?
“Dulu syuting film Beta Maluku disini. Lapangan bolanya ada di situ,” ujar kawan yang menemani perjalanan. Tak jua tiba di lapangan sepak bola. Hanya sesaat melintas kampung ini, karena hanya singgah sesaat di pelabuhan. “Di sini menyelesaikan konflik dengan sepak bola,” lanjutnya.
Proses mempertemukan tak selalu harus di meja perundingan. Warung Kopi juga bisa menjadi wadah mempertemukan gagasan. Hanya gegara perkembangan teknologi informasi, maka tempat mempertemukan menjadi berpindah, media sosial.
Namun ada yang tak ikut berpindah. Karena media sosial berada di gadget maupun perangkat, yang dihadapi seolah bukan manusia. Sehingga perilaku komunikasi menjadi lebih bebas tak terkendali, dan tak memegang kultur offline. Padahal media sosial itu mendekatkan, andai saja perilakunya bisa lebih membaik di media sosial.
Dan melihat sekilas kampung atau negeri disebutnya disini, menjadi menarik untuk menemukan kebanggaan sebuah kampung. Apapun itu. Karena dengan membanggakan sesuatu, maka keinginan menguatkan sumber daya kampung akan menjadi prioritas. Dan mungkin saja, ini jauh lebih baik dibanding menyamakan keunggulan antar kampung.
Related
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
aksi alam banjir banjirsmr belajar budaya bukadata cerita kota ekonomi enterpreneurship hutan ide informasi publik internet kampus kebebasan berekspresi keterbukaan informasi konservasi kopi kota cerdas mahakam media sosial mesin pencari musrenbang next pantjasila pendidikan permainan perubahan iklim pokemon politik praktik privasi PrivasiKita REDD safenet samarinda sampah smart city smartcity startup tambang teori UU ITE wirausaha
Leave a Reply