disrupsi hutan
angka deforestasi itu tak pernah akan menyentuh titik nol, kecuali sudah tak ada lagi hutan alam. antara data dan fakta, adalah hal berbeda. data sangat bergantung pada metoda. fakta bagian dari potret yang bergantung pada frame yang dipersiapkan.
berulang disebut, “lindungi dia”. lalu dengan sadar mulai menghabiskan sumber daya. relasi antara kata dan langkah, kadang tak seirama. kerumitan berkata, lalu menular pada kekusutan cara pikir. dan kemudian, bergantung pada akar yang rapuh.
satu waktu, teriakan lantang dikumandang. satu waktu, gemericik keangkuhan berkuasa. lalu, dengan seolah membawa lembaran kebenaran, menebarkan kefanaan. dan akhirnya, kembali tunduk pada aliran energi yang menghidupkan.
menemukenali relasi antara jiwa, asa, karbondioksida, klorofil, serasah, hingga cacing tanah. menggali yang tak pernah digali. membuka kembali lembar-lembar kusam, yang pun tak pernah dibaca. hingga kemudian, kata seolah menjadi senjata.
lompatan-lompatan pikiran terkadang mengabaikan hal yang paling sederhana. benih, yang tak dibuahi. lingkaran waktu yang tak pernah kembali pada titik bermula, yang kemudian menggembala kepentingan. asal hari esok, orderan masih ada.
hutan 4.0. tak perlu jauh menatap. relasi sederhana antar biomassa, yang mampu menjadi penggerak kehidupan. tanah merah kuning tak berhara, akan berharap apa. dedaunan yang menjadi serasah, lalu tak termineralisasikan. bakteri yang bekerja tanpa upah, terus menggeliat tak terlihat.
kepingemas, tak perlu terlalu berkilau. kayu yang dihisap, tak akan selalu berelasi dengan penuhnya saku celana. bahwa akan ada lauk dan karbohidrat di meja makan yang semakin merapuh, asa saat kicau burung mulai terdengarkan.
disrupsi tak perlu dihadapkan. biarkan terus mengaliri alur sungai yang mengering. ketika menghadapkan pada teknologi, tak jua harus berlarut padanya. vademikum itu sudah usang, sesaat lagi juga menjadi remah. biarlah kemudian hutan bermetamorfosa. tak perlu menebak, akan serupa apa nantinya.
atau pilihan menyederhanakan pilihan, sebagai jalan singkat yang tak perlu dilompatkan. menyelisik kembali relung ekosistem, agar bertemu pada titik refleksi yang lebih menyembuhkan.
Related
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Calendar
M | T | W | T | F | S | S |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | ||
6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 |
20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 |
27 | 28 | 29 | 30 | 31 |
Archives
- January 2022
- October 2021
- June 2020
- October 2018
- May 2018
- February 2018
- January 2018
- December 2017
- November 2017
- October 2017
- July 2017
- June 2017
- May 2017
- April 2017
- March 2017
- February 2017
- January 2017
- December 2016
- November 2016
- October 2016
- August 2016
- July 2016
- June 2016
- May 2016
- April 2016
- March 2016
- February 2016
- January 2016
- October 2015
- September 2015
- July 2015
- June 2015
- May 2015
Leave a Reply