gence ruan dan gambut mahakam tengah
soegi bornean merilis lagu yang berjudul “gence ruan” yang berkisah tentang hubungan antar salatiga dan samarinda. ruan merupakan cara ucap ikan gabus (indonesia) atau haruan (banjar) dalam bahasa Kutai, dengan nama spesies Channa striata. ikan yang merupakan kelompok ikan yang hidup di lahan basah daratan. snakehead murrel ini tersebar di Asia Tenggara hingga Asia Selatan. penelitian menyatakan bahwa terdapat kandungan albumin yang tinggi, dengan beragam penelitian membuktikan pemanfaatan albumin dari ikan ruan ini, hingga memperbandingkan antara metoda kukus dan pepes.
gence sendiri merupakan olahan masakan pedas yang tidak terlalu halus (coarse). dengan pedas sebagai pengikat rasa, gence lebih banyak diberlakukan pada kuliner perikanan. tidak ada bumbu yang khusus untuk gence ini, sebagaimana bumbu ikan bakar lainnya. namun kepopulerannya masih tertinggal dibanding rica, ataupun serupa nasib “cacapan” yang tertinggal dari dabu. gence ruan sebagai menu warung makan pun kian tergerus oleh waktu.
mahakam tengah, sebagai sebuah kawasan dengan ekosistem yang didominasi lahan basah termasuk gambut, merupakan salah satu habitat ruan. bisa jadi telah tergeser dengan kehadiran Channa micropeltes (toman) yang diintrodusir di danau-danau mahakam sejak awal 2000-an. hingga pada waktu tertentu, warung nasi kuning tak mampu lagi menyajikan haruan sebagai salah satu pilihan waktu. hingga saat ini pun, bila toman telah memiliki fase budidaya, ruan masih belum terlalu menarik untuk pembudidayaannya. penangkapan alam masih menjadi pilihan dengan menggunakan pancing rawai. pengolahannya pun, ketika melimpah didapatkan, diawetkan sebagai ikan asin, dan hanya sedikit yang menjadikan rabuk (abon). bisnis albumin ruan pun masih belum terlalu berkembang.
keberadaan rawa dan rawa gambut di mahakam tengah belum memperkuat ekonomi regional. dominasi industri ekstraktif masih mendominasi dan menggerus komoditi ekonomi lahan basah yang rendah emisi. kebutuhan albumin dalam negeri yang masih diimpor, pun budidaya bahan baku yang masih belum berjalan, menjadi ruang baru yang dapat mengarahkan pengembangan ekonomi lahan basah dapat lebih menarik. ekonomi ruan yang belum tercatatkan dengan baik, menjadi basis pekerjaan yang masih diperlukan. data besar (big data) perikanan darat menjadi hal yang memerlukan perhatian khusus. sementara ini, keberadaan ikan air tawar dan lahan basah, hanya bisa terpantau dari fenomena keberadaannya di pasar tradisional.
kehadiran lagu soegi bornean yang bercerita tentang sepiring gence ruan sebagai pengikat rindu hubungan yang berpisah jarak, menjadi pengingat dalam jejak kuliner, budidaya perikanan darat, bertumbuhnya ekonomi gambut, hingga memperdekatkan upaya mitigasi perubahan iklim. kerap berpikir tentang menyelamatkan bumi yang hanya satu, yang terus didera panas permukaan yang semakin meninggi. target menahan di bawah satu koma lima derajat celcius sudah tak mampu dibendung. perubahan iklim, di luar perdebatan fakta atau hoax, telah terjadi dan berpengaruh pada produktivitas lahan. hancurnya ekonomi pertanian dalam arti luas saat el-Nino terjadi di Nusantara pada periode 2022-2024, telah menurunkan produksi. mendekatkan upaya mitigasi perubahan iklim, dan tak hanya adaptasi perubahan iklim, pada situasi kelokalan, dengan menumbuhkan komoditi lokal menjadi jalan panjang yang perlu ditempuh. tak perlu kementerian yang mengurusi lingkungan hidup mengunci upaya mitigasi perubahan iklim pada sektor kehutanan semata. pendekatan mitigasi perubahan iklim perlu lebih meluas, termasuk pada sektor perikanan darat. pun, dampak perubahan iklim dirasa pada komoditi-komoditi perikanan darat juga. hingga mitigasi dan adaptasi perubahan iklim memerlukan cara baca baru. terutama oleh mereka yang saat ini berikhtiar untuk mencegah kenaikan suhu bumi. #gitusih
Related
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
aksi alam banjir banjirsmr belajar budaya bukadata cerita kota ekonomi enterpreneurship hutan ide informasi publik internet kampus kebebasan berekspresi keterbukaan informasi konservasi kopi kota cerdas mahakam media sosial mesin pencari musrenbang next pantjasila pendidikan permainan perubahan iklim pokemon politik praktik privasi PrivasiKita REDD safenet samarinda sampah smart city smartcity startup tambang teori UU ITE wirausaha
Leave a Reply