Kritik dalam Kresek

**judul ini mengutip apa yang direshare di FB, namun substansi tidak berhubungan dengan yang dishare**

Ada persamaan antara kritik dan kresek. Keduanya kadang ada dengan tujuan baik tetapi tetap berproses buruk. Walaupun keduanya sama-sama 1) berawalan dan berakhiran “k”, 2) terdiri dari enam huruf, 3) jika dua huruf pertama dibuang maka sisa huruf akan menjadi kata bermakna, dan 4) tiga huruf pembeda merupakan “pancuran kapit sendang”. – PSP.

“kenapa begitu? apa yang salah dengan yang dilakukan? kok baru sekarang, nggak dari awal?” Pertanyaan ini diajukan dalam dua hari ini. Bermula dari twitland dan bergumul dalam WAG.

Sudah baca yang kalian kritik?
“Sudah”

Sudah baca semuanya?
“Kalau semuanya sih belum. Tapi sebagian sudah saya baca”

Tau tentang artikel butir 2, yang selama ini dituntut kalian, dan itu ada dalam bagian yang dikritik?
“Ada itu ya?”

Tau kenapa yang dikritik tak bisa diadopsi?
“nggak sih, tapi kenapa mereka menggunakan angka itu?”

Sudah ada riset yang dilakukan untuk menyatakan yang dikritik itu salah, dan angka yang ditawarkan benar?
“Kan sudah ada yang dilakukan. Ke lapangan, hingga ditolak juga sama yang dibawah sekarang”

Jadi sudah tau bagaimana seharusnya angka itu tersajikan?
“Nggak juga”

Lalu apa sudah tau dampak kritik itu?
“Nggak perlu lah tau itu”

Pun kalau kemudian berimbas balik pada tujuan?
“Masa begitu?”

Jadi….

*thanks meningatkan. tanah ini memang milik kalian saja, dan apa yang kalian sampaikan adalah kebenaran absolut dan mewakilkan segala. I Quit!*